Rantai Pasok Pangan (Food Supply Chain)

@hasillaut on 6:13 am news

rantai pasok adalah integrasi bisnis proses utama dari pengguna akhir melalui pemasok asli yang menyediakan produk, layanan dan informasi yang menambah nilai bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. pemahaman sederhana, rantai pasok merupakan rangkaian aliran barang/fisik, informasi dan proses yang digunakan untuk mengirim produk atau jasa dari lokasi sumber (pemasok) ke lokasi tujuan (pelanggan atau pembeli).

Dalam rantai pasok pangan bergerak mengalir secara berkesinambungan dari produsen ke konsumen melalui proses produksi, pengolahan, distribusi, ritel dan konsumen dengan demikian, pangan mengalir dari petani ke konsumen (from farm to table) kalo nelayan (From ocean to table)

Berdasarkan jenis proses produksi dan distribusi dari produk nabati dan hewani,
rantai pasok pangan dapat dibedakan atas 2 (dua) tipe, yaitu:

1. Rantai Pasok Produk Pangan Segar/fresh (seperti sayuran segar, bunga, buah-buahan).

Secara umum, rantai pasok ini meliputi: petani, pengumpul, grosir, importir dan eksportir, pengecer dan toko-toko khusus.

Proses utama adalah penanganan, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan, dan terutama perdagangan produk ini. Di tahap ini banyak produk atau hasil panen yang berkurang kualitasnya karena penanganan yang salah. Sehingga banyak pula yang terbuang.

2. Rantai Pasok Produk Pangan Olahan (seperti makanan ringan, makanan sajian, produk makanan kaleng).

Pada rantai pasok ini, produk pertanian dan perikanan digunakan sebagai bahan baku dalam menghasilkan produk-produk pangan yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Biasanya produk semacam ini dapat masuk ke pasar modern bahkan diekspor.

Dalam banyak hal, proses pengawetan dan pendinginan akan memperpanjang masa guna (shelf life) dari produk pangan yang dihasilkan. Di pasar modern atau supermarket produk makanan olahan yang mendekati masa kadaluarsa dapat disalurkan ke warung-warung atau restoran yang akan segera mengolahnya.

Kesuksesan rantai pasok pangan, sangat tergantung pada interaksi yang kuat dan efektif antara pemasok bahan ramuan (ingredient vendors), penyedia bahan kemas utama (contact packaging providers), pengemas ulang (re-packers), pabrik maklon (co-manufacturers), transportasi/logistik, pedagang perantara dan pemasok lainnya.