Cold Chain Tumbuh Pesat di Indonesia, Peluang Bisnis Cold Storage sangat prospektif

@hasillaut on 3:03 am news

Cold chain berfungsi untuk menjaga kualitas produk terutama komoditas yang bersifat mudah rusak (perishable) dengan menggunakan temperatur tertentu mulai dari proses penyimpanan, transportasi, hingga penjualan.

kebutuhan cold chain di Indonesia berpotensi ada peningkatan terutama pada industri perikanan, industri produk pertanian, produk unggas dan daging sapi. Saat ini industri cold chain di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Bisnis Cold Chain Tumbuh Pesat dan bisnis cold storage di Indonesia makin meningkat, pasar cold chain Indonesia diperkirakan akan tumbuh 8-10 persen lantaran bermunculan permintaan baru. Oleh karena itu, standar operasional prosedur (SOP) yang tersistem baik dan perangkat pendukungnya dibutuhkan saat ini.

Aktivitas layanan cold chain atau sistem rantai pendingin pada industri logistik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Pertumbuhan rata-rata per tahunnya mencapai 6 persen seiring dengan berkembangnya layanan e-commerce serta pandemi Covid-19 dan setelah Pandemi Covid-19 pun aktivitas dan model bisnis berbeda dengan pertumbuhan penggunaan teknologi.

terlepas dari kondisi Pandemi Covid-19 serta pertumbuhan penggunaan teknologi bahwa pertumbuhan industri cold chain di dalam negeri setiap tahunnya rata-rata mencapai 4 persen hingga 6 persen. Bahkan untuk lima tahun kedepan, pasar cold chain Indonesia diperkirakan akan tumbuh 8-10 persen lantaran bermunculan permintaan baru peluang bisnis cold storage makin prospektif.

Tingkat pertumbuhan itu didorong kian menggeliatnya populasi atau penikmat e-Commerce yang sekarang ini cenderung memilih berbelanja secara online termasuk untuk kebutuhan bahan pokoknya seperti makanan, minuman dan sejenisnya. Selain itu, pertumbuhan cold chain juga dipicu meningkatnya kegiatan pengiriman industri komoditi perikanan, Daging, Unggas dan pertanian.

peningkatan permintaan makanan dan minuman beku serta bangkitnya waralaba di dalam negeri juga menjadi faktor tersendiri dalam berkontribusi menumbuhkan industri cold chain di Indonesia.

pasar cold chain secara global, khususnya yang diproyeksikan berasal dari kebutuhan konsumen maupun pertanian dan perikanan pada tahun 2030 masing-masing bisa mencapai US$1.070 miliar dan US$450 miliar. Bahkan pada 2030, Indonesia diproyeksikan menjadi pasar terbesar ke-7 di dunia, lantaran populasi konsumennya yang mencapai ratusan juta jiwa (McKinsey).

Tidak bisa dipungkiri bahwa permintaan produk melalui e-commerce juga menopang pasar logistik, sebab dengan permintaan produk yang tinggi maka pengiriman akan meningkat. Oleh karena itu, supaya para pebisnis di industri cold chain dapat melakukan investasi serta perluasan pasar yang lebih luas, salah satunya dengan menambah kantor cabang atau perwakilannya seiring dengan meningkatnya aktivitas industri itu di dalam negeri.

Selain itu, peningkatan permintaan terhadap produk yang mudah rusak dan pengiriman cepat turut mendorong aktivitas logistik ekspres dan cold chain yang mengarah pada tingginya kebutuhan fasilitas pergudangan di Indonesia. pertumbuhan pasar pada industri itu seiring dengan peningkatan barang-barang yang mudah rusak termasuk makanan beku, hasil laut dan daging.

Karakter logistik cold chain di Indonesia sebagian besar adalah Business to business (B2B) cukup banyak akhir-akhir ini. serta diperlukan standar operasional prosedur (SOP) yang tersistem baik dan perangkat pendukungnya, terutama terhadap komoditi pertanian dan perikanan melalui penyimpanan dan pengiriman yang berkualitas.